Latihan Praktik Coaching
Ruang Kolaborasi - Pembentukan Komunitas Praktisi untuk Melakukan Praktik Coaching (1)
Oleh : Supyanto
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,
Anda tentunya sudah benar-benar memahami konsep coaching dalam konteks pendidikan baik melalui pembelajaran mandiri dan diskusi. Sekarang saatnya Anda berkolaborasi dengan rekan calon guru penggerak lainnya untuk membentuk komunitas praktisi secara daring. Pada fase ini, Anda akan melakukan 2 sesi pembelajaran, yaitu sesi latihan dan sesi praktik.
Tujuan Pembelajaran Khusus pada sesi latihan adalah agar CGP dapat melatih keterampilan coaching dengan berbagai studi kasus dan membentuk komunitas praktisi untuk melakukan praktek coaching model TIRTA.
Sekarang saatnya Anda berkolaborasi dengan rekan calon guru penggerak lainnya untuk membentuk komunitas praktisi secara daring. Pada sesi ini, secara berkelompok, Anda akan berlatih mempraktekkan proses coaching dengan tiga kasus yang akan diberikan dengan model TIRTA, yaitu:
Kasus 1
Coach: guru, coachee: murid, 1 pengamat
Anda memperhatikan seorang murid yang tidak mau bekerja sama dengan teman-temannya. Dia selalu memiliki alasan, seperti tidak cocok dengan teman-temannya atau dengan alasan lain. Dia memilih bekerja sendiri dan mengumpulkan tugasnya sendiri. Hasil yang dikumpulkan secara mandiri itu selalu bagus. Bagaimana Anda menyikapi hal ini?
Kasus 2
Coach: guru, coachee: murid. 1 pengamat
Seorang murid bercerita jika dia merasa diperlakukan tidak adil oleh seorang guru. Guru tersebut membuka les privat, dan sebagian besar murid di kelas mengikuti les privat tersebut, kecuali murid tersebut. Murid tersebut merasa tidak nyaman ketika guru sering menyindir murid yang tidak mau ikut les privatnya. Bahkan, murid tersebut juga merasa bahwa nilai yang diberikan pun tidak adil, para murid yang mengikuti les guru tersebut mendapatkan nilai yang lebih baik dari murid tersebut. Bagaimanakah cara Anda menanggapi hal ini?
Kasus 3
Coach: guru, coachee: rekan guru, 1 pengamat
Rekan Anda bercerita jika dia baru saja mendapatkan teguran dari kepala sekolah yang menerima laporan dari pengawas sekolah yang melakukan supervisi saat ia mengajar. Pengawas sekolah yang melakukan supervisi tampak keberatan ketika rekan Anda mengajar tanpa buku teks. Rekan Anda mengajar dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar lainnya. Ketika diingatkan pengawas tersebut, rekan Anda menyampaikan jika ia tetap mengacu pada kurikulum walaupun tidak menggunakan buku teks. Pengawas tersebut tampaknya tersinggung dan memberikan laporan tentang hal itu kepada kepala sekolah. Bagaimana Anda menyikapinya?
Anda akan berlatih mempraktekkan kasus-kasus tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:
Kelompok terdiri dari tiga (3) calon guru penggerak. satu orang akan berperan sebagai coach, satu orang lainnya akan berperan sebagai coachee, dan satu orang lainnya akan berperan sebagai pengamat (lihat Gambar 4) yang mengobservasi proses praktek coaching model TIRTA dengan menggunakan lembar pengamatan yang bisa diunduh. Peran akan bergantian di setiap kasus (disediakan 3 kasus). Di setiap akhir praktek coaching di satu kasus, pengamat menyampaikan hasil pengamatannya.
Bapak, Ibu calon guru penggerak,
Silakan pelajari kasus-kasus yang disediakan dan berlatihlah dalam kelompok Anda dengan baik. Pada sesi ruang kolaborasi berikutnya Anda akan mempraktekkan kasus-kasus tersebut bersama fasilitator dengan rubrik penilaian sebagai berikut:
Gambar 4. Formasi Komunitas Praktisi
Latihan ini bisa Anda lakukan Bersama kelompok anda dengan layanan video conference, seperti Google Meet, Zoom, WhatsApp video call atau layanan video conference lainnya.
Rubrik Penilaian (Untuk Fasilitator)
Lembar Observasi Proses Praktek Coaching Model Tirta (untuk Pengamat)
Peran Fasilitator:
o Membentuk Komunitas Praktisi yang terdiri dari 3 orang CGP
o Memastikan CGP memahami instruksi pada sesi ini
o Memastikan CGP memahami kasus untuk dipraktekkan
o Mengingatkan CGP agar berlatih melakukan praktik coaching mengenai kasus-kqasus tersebut dengan sungguh-sungguh berdasarkan coaching model TIRTA
Bekasi, 18 Maret 2021
Salam Blogger
Supyanto
Komentar
Posting Komentar