Postingan

Humas Infokom Kwarcab kota Bekasi

Gambar
Humas Infokom Kwarcab Kota Bekasi Cibubur- Kontingen Jambore Nasional (Jamnas) XI Kwarcab Pramuka Kota Bekasi sudah berada di lokasi Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta Timur, sejak tanggal 11 Agustus 2022 dan akan berakhir pada tanggal 21 Agustus 2022. Pada tanggal 13 Agustus 2022 mendapat kunjungan kehormatan dari Ketua Kwarcab Kota Bekasi  Kak Ade Puspitasari, S.Sos, M.BA. selain itu beliau didampingi oleh wakil Ketua Bidang Binawasa Kak Yana Suptiana, M.Pd yang juga sebagai Ketua Pusdiklatnas, Wakil Ketua Bidang Bina Muda  Kak Zainal Abidin dan Wakil Ketua Bidang Humas dan Infokom Kak Supyanto, M.Pd., beserta para andalan lainnya. Dalam Kesempatan tersebut kak Ade b erpesan kepada peserta Jamnas XI untuk menjaga kesehatan dan bisa mengikuti kegiatan dengan baik-baiknya  sehingga bisa membawa nama baik Kwarcab Kota Bekasi.  Kegiatan Jamnas XI ini sangat berguna untuk pembekalan generasi muda Indonesia, terutama untuk pembangunan karakter anak-anak bangsa, sesuai tema Jambore Nasiaonal t

Pembentukan Komunitas Praktisi untuk Melakukan Praktik Coaching (2)

Ruang Kolaborasi - Pembentukan Komunitas Praktisi  untuk Melakukan Praktik Coaching (2) Oleh: Supyanto Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,  Anda tentunya sudah benar-benar memahami konsep coaching dalam konteks pendidikan baik melalui pembelajaran mandiri dan diskusi. Sekarang saatnya Anda berkolaborasi dengan rekan calon guru penggerak lainnya untuk membentuk komunitas praktisi secara daring. Pada sesi ini, secara berkelompok, Anda akan berlatih mempraktekkan proses coaching dengan tiga kasus yang akan diberikan dengan model TIRTA, yaitu: Kasus 1 Coach: guru, coachee: murid, 1 pengamat Anda memperhatikan seorang murid yang tidak mau bekerja sama dengan teman-temannya. Dia selalu memiliki alasan, seperti tidak cocok dengan teman-temannya atau dengan alasan lain. Dia memilih bekerja sendiri dan mengumpulkan tugasnya sendiri. Hasil yang dikumpulkan secara mandiri itu selalu bagus. Bagaimana Anda menyikapi hal ini? Alur Cerita sebagai berikut:  Bermain peran Coach : Ida Hindasah Coache : Jeni

Latihan Praktik Coaching

Gambar
Ruang Kolaborasi - Pembentukan Komunitas Praktisi untuk Melakukan Praktik Coaching (1) Oleh : Supyanto Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, Anda tentunya sudah benar-benar memahami konsep coaching dalam konteks pendidikan baik melalui pembelajaran mandiri dan diskusi. Sekarang saatnya Anda berkolaborasi dengan rekan calon guru penggerak lainnya untuk membentuk komunitas praktisi secara daring. Pada fase ini, Anda akan melakukan 2 sesi pembelajaran, yaitu sesi latihan dan sesi praktik. Tujuan Pembelajaran Khusus pada sesi latihan adalah agar CGP dapat melatih keterampilan coaching dengan berbagai studi kasus dan membentuk komunitas praktisi untuk melakukan praktek coaching model TIRTA. Sekarang saatnya Anda berkolaborasi dengan rekan calon guru penggerak lainnya untuk membentuk komunitas praktisi secara daring. Pada sesi ini, secara berkelompok, Anda akan berlatih mempraktekkan proses coaching dengan tiga kasus yang akan diberikan dengan model TIRTA, yaitu: Kasus 1 Coach: guru, coachee: muri

Praktik Coaching

Eksplorasi Konsep – Praktik Coaching Oleh: Supyanto Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, Setelah secara mandiri Anda mempelajari konsep coaching di konteks pendidikan, komunikasi yang memberdayakan dan model coaching, sekarang saatnya mendiskusikan hasil pemahaman Anda mengenai hal-hal tersebut. Tujuan Pembelajaran kali ini diharapkan CGP mampu menganalisa setiap proses coaching dan mengeksplorasi teknik yang digunakan dalam coaching. Tentunya Anda sudah memahami mengenai coaching dalam konteks pendidikan, bagaimana komunikasi yang memberdayakan sebagai keterampilan dasar coaching, dan model TIRTA. Silakan renungkan pertanyaan-pertanyaan ini. 1. Adakah pergeseran paradigma berpikir Anda ketika menghadapi permasalahan yang dialami baik oleh rekan sesama pendidik maupun murid Anda? 2. Sebagai pendidik, mengapa Anda memerlukan keterampilan coaching selain keterampilan yang lainnya? 3. Pada situasi seperti apa Anda harus memerankan diri Anda sebagai seorang coach, mentor, atau konselor? 4

TIRTA Sebagai Model Coaching

Gambar
Eksplorasi Konsep - TIRTA Sebagai Model Coaching Oleh : Supyanto Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, Terima kasih Anda masih meluangkan waktu untuk bereksplorasi secara mandiri mengenai konsep coaching di konteks pendidikan dan komunikasi yang memberdayakan sebagai salah satu keterampilan dasar coaching.  Sekarang, saatnya Anda mempelajari tentang satu model coaching yang akan Anda praktekkan yaitu TIRTA: satu model coaching untuk konteks pendidikan. TIRTA dikembangkan dari satu model coaching yang dikenal sangat luas dan telah diaplikasikan, yaitu GROW model. GROW adalah kepanjangan dari Goal, Reality, Options dan Will. Pada tahapan 1) Goal (Tujuan): coach perlu mengetahui apa tujuan yang hendak dicapai coachee dari sesi coaching ini, 2) Reality (Hal-hal yang nyata): proses menggali semua hal yang terjadi pada diri coachee, 3) Options (Pilihan): coach membantu coachee dalam memilah dan memilih hasil pemikiran selama sesi yang nantinya akan dijadikan sebuah rancangan aksi. Will (Keinginan

CATATAN GURU PENDAMPING AKADEMIK -KOMUNIKASI YANG MEMBERDAYAKAN-

EKSPLORASI KONSEP - KOMUNIKASI YANG MEMBERDAYAKAN Oleh : Supyanto Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, Semoga saja ada dalam keadaan sehat walafiat, selalu ada dalam lindungan Allah SWT. Tibalah saatnya kita membahas tentang komunikasi yang memberdayakan. Secara umum komunikasi dapat diartikan sebagai proses meneruskan informasi atau pesan dari satu pihak kepihak yang lain dengan menggunakan media kata, tulisan ataupun tanda peraga. Komunikasi dapat terjadi satu arah dan dua arah, dimana ada peran pemberi pesan dan penerima pesan. Dalam bukunya Beck, Benet dan Wall mendeskripsikannya sedemikian: Komunikasi adalah tentang diri kita, berawal dari dalam kita dan melalui kita. Komunikasi merepresentasikan keinginan diri kita untuk memiliki arti dan memberikan arti bagi kehidupan. Makna komunikasi menjadi lebih luas dan dalam ketika ada keinginan dari dalam diri manusia yang mendorong komunikasi mereka untuk menjadi lebih berdampak bagi kehidupan baik sang pemberi pesan ataupun penerima pesan, y

Eksplorasi Konsep Coaching (1)

Gambar
EKSPLORASI KONSEP TENTANG COACHING (1) Oleh: Supyanto Selamat datang Ibu dan Bapak pada kegiatan Eksplorasi Konsep, Anda akan melakukan kegiatan mandiri untuk mempelajari materi melalui kegiatan membaca dan menjawab pertanyaan, dan diskusi asinkron untuk menguatkan pemahaman Anda terkait materi yang dipelajari. Adapun Tujuan Pembelajaran Khusus dari pembelajaran ini:   1. CGP dapat memahami konsep coaching dalam konteks pendidikan 2.  CGP dapat mengidentifikasi perbedaan antara coaching dengan mentoring dan konseling dalam konteks pendidikan 2. CGP dapat menunjukkan pemahaman tentang Komunikasi yang memberdayakan sebagai keterampilan dasar coaching 3. CGP dapat membuat pertanyaan-pertanyaan yang efektif dalam rangka coaching pada murid 4. CGP mendemonstrasikan pemahaman mengenai model coaching TIRTA 5. CGP mengidentifikasi langkah-langkah dalam model coaching TIRTA 6. CGP mampu menganalisa setiap proses coaching dan mengeksplorasi teknik yang digunakan dalam coaching. Bapak