Catatan Fasil GP Supyanto (4)

Sukses Bersama Adalah Luar Biasa
(Eksplorasi Konsep 3)
Oleh: Supyanto

Hari ini adalah hari keempat menemani teman-teman Calon Guru Penggerak (CGP) dalam mempelajari materi pembelajaran diferensiasi. 


Materi ini disampaikan secara daring tidak langsung atau lebih dikenal asinkron. Artinya mereka bisa belajar sendiri melalui Learning Managemen Sistem (LMS). 


Saya selaku fasilitator hanya memonitor hasil diskusi atau pekerjaan mereka. Itulah hebatnya teknologi. Sayangnya belum banyak sekolah yang mempunyai LMS sebagai media pembelajaran. 


Coba kalau LMS ini dimiliki oleh setiap sekolah. Guru menjadi tidak direpotkan administrasi lagi. Semua aktivitas dan komunikasi antara siswa dengan guru terekam dengan baik.


Bahkan komunikasi antar siswa dengan siswa juga tersimpan dengan baik dalam LMS tersebut. Mulai dari komentar, pendapat termasuk catatan berapa lama siswa belajar dan apa yang dilakukan oleh siswa tersebut dapat terekam dan tersimpan dengan baik.


Semoga ke depan sekolah-sekolah di Indonesia bisa menerapkan dan menggunakan LMS sebagai media pembelajaran. Sebenarnya Universitas Terbuka telah lama menggunakan LMS ini sebagai media pembelajarannya. 


Kembali ke subtansi tugas saya selalu fasilator pada hari ini adalah membantu CGP supaya dapat menunjukkan pemahaman tentang berbagai strategi pembelajaran berdiferensiasi (konten, proses, dan produk).


Selain itu juga CGP dapat menyimpulkan apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dengan menggunakan Diagram Frayer. 


Sebelum memulai diskusi, saya meminta CGP untuk merenungkan jawaban dari beberapa pertanyaan berikut.



1. Bagaimana CGP mengelola pembelajaran secara efektif sehingga dapat memenuhi kebutuhan belajar muridnya?

2. Bagaimana CGP harus belajar, difasilitasi pembelajarannya dan berinteraksi satu sama lain?

3. Bagaimana mereka mendemonstrasikan hasil pembelajaran mereka? Apa yang akan mereka hasilkan?

4. Bagaimana CGP  dapat melakukan penilaian yang obyektif?


Sebelum CGP melakukan diskusi, saya meminta CGP untuk membaca aturan forum diskusi sebagai berikut.

Pastikan CGP sudah melihat video tentang 3 strategi pembelajaran berdiferensiasi!

Diskusi asinkron ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman bersama tentang bentuk-bentuk strategi pembelajaran berdiferensiasi.

Sikap berpikiran terbuka (open-minded) dan saling menghormati menjadi nilai dasar dari proses diskusi ini.

Baik fasilitator maupun CGP lain dapat menawarkan pandangan pribadi, tanggapan, juga respon atau menjawab hal-hal yang sedang didiskusikan.

Lakukan diskusi pada forum diskusi ini pada hari sesi ini dijalankan. CGP dapat merespon dengan tulisan, rekaman suara atau rekaman video berdurasi maksimal 2 menit. Semua fitur respons tersebut dapat ditemukan pada kolom jawaban.


Selanjutnya saya meminta CGP untuk menyimak 2 video berikut ini. Saat menyimak, CGP dapat membuat catatan tentang hal-hal penting yang disampaikan video tersebut.  Adapun linknya adalah: 


1. https://youtu.be/PLT69Yf5my8

2. https://youtu.be/akTeGglLkIg

 

Setelah menyimak 2 video tersebut, CGP akan mendapatkan kesempatan untuk mendiskusikan isi video tersebut dengan rekan satu kelas CGP secara asinkron. 


CGP diminta memberikan pendapat tentang isi video yang telah disaksikan tersebut.


Pertanyaan diskusi:

1. Informasi atau fakta apa yang disampaikan dalam video tersebut?

2. Gagasan baru apa yang Anda dapatkan dari video yang Anda saksikan tersebut?

3. Apakah yang menurut Anda akan sulit diimplementasikan? Mengapa?

4. Pertanyaan apakah yang masih Anda miliki atau klarifikasi apakah yang masih Anda perlukan terkait dengan isi video tersebut?


Karena ini adalah bagian akhir dari eksplorasi konsep, sebelum CGP masuk ke alur belajar berikutnya, maka setelah sesi pembelajaran ini selesai, CGP akan diminta untuk menyimpulkan pemahamannya tentang pembelajaran berdiferensiasi dengan menggunakan Diagram Frayer seperti gambar berikut. 

  Diagram Frayer adalah pengatur grafis untuk membantu membangun pemahaman atas kosakata atau terminologi tertentu. 


Teknik ini menuntut seseorang untuk mendefinisikan kosakata atau terminologi yang menjadi target dan menerapkan pemahamannya dengan mengidentifikasi apa yang merupakan contoh dan bukan contoh, memberi ciri, dan / atau mendeskripsikan arti kata tersebut. 


Informasi ini ditempatkan pada bagan yang dibagi menjadi empat bagian untuk memberikan representasi visual.


Unggah Diagram Frayer yang telah dilengkapi secara mandiri yang paling sesuai menurut CGP,  kemudian unggah Diagram Frayer tersebut didalam kolom tugas dalam LMS. 


Setelah itu CGP diminta melihat-lihat hasil pekerjaan teman-temannya.  CGP ditugaskan untuk saling menguatkan dan dan saling mengomentari. 


Tugas saya hanya melihat, memberikan masukan dan penguatan terhadap hasil karya mereka. 


Berikut saya tampilkan salah satu hasil kerja CGP. Ternyata luar biasa karyanya. 



Kegiatan pada pertemuan kali ini diakhiri dengan CGP menyimpulkan materi yang telah dipelajarinya. Berikut salah satu kesimpulan yang dibuat oleh salah seorang CGP tentang materi pembelajaran diferensiasi kali ini.


Definisi:


Menurut Tomlinson (2000), Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.


Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid


Ciri/Karakteristik Pembelajaran Berdiferensiasi:


Adanya pengkategorian kebutuhan belajar murid berdasarkan aspek kesiapan belajar (readiness) murid, minat murid, profil belajar murid.

Adanya lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi.

Kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas.

Guru menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan.

Guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya dengan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut.

Manajemen kelas yang efektif.


Contoh Pembelajaran Diferensiasi


Dalam pelajaran bahasa Indonesia, Bu Nur ingin mengajarkan muridnya membuat karangan berbentuk narasi. Ia kemudian melakukan penilaian diagnostik. Ia menemukan bahwa ada tiga kelompok murid di kelasnya.


Kelompok A adalah murid yang telah memiliki keterampilan menulis dengan struktur yang benar dan memiliki kosakata yang cukup kaya. Mereka juga cukup mandiri dan percaya diri dalam bekerja.


Kelompok B adalah murid yang memiliki keterampilan menulis dengan struktur yang benar, namun kosakatanya masih terbatas.


Kelompok C adalah murid yang belum memiliki keterampilan menulis dengan struktur yang benar dan kosakatanya pun terbatas


Apa yang dilakukan oleh Bu Nur di atas adalah memetakan kebutuhan belajar berdasarkan kesiapan belajar.


Bukan Contoh Pembelajaran Diferensiasi


Ibu Nur adalah guru kelas 3 SD dengan jumlah murid sebanyak 32 murid. Di antara 32 murid di kelasnya tersebut, Bu Nur memperhatikan bahwa 3 murid selalu selesai lebih dahulu saat diberikan tugas menyelesaikan soal-soal perkalian. 


Karena dia tidak ingin ketiga anak ini tidak ada pekerjaan dan malah mengganggu murid lainnya, akhirnya ia berinisiatif untuk menyiapkan lembar kerja tambahan untuk 3 anak tersebut. Jadi jika anak-anak lain mengerjakan 15 soal perkalian, maka untuk 3 anak tersebut. Bu Nur menyiapkan 25 soal perkalian.

Kegiatan hari ini ditutup dengan memberikan penilaian bagi para CGP yang telah melaksanakan tugas dengan baik. 

Saya juga memberikan penguatan bahwa guru memiliki  peran yang sangat strategis dalam menciptakan atmosfir lingkungan belajar yang efektif. 

Karena itu guru harus saling menghargai dan menghormati antar sesama. Guru harus menciptakan rasa aman baik secara fisik maupun psykologis. Ciptakan harapan dan tumbuhkan bakat dan minat siswa. Dorong siswa untuk sukses. Ciptakan keadilan dalam kelas dan ciptakan kolaborasi antara siswa dan guru untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama. 


“Sukses sendiri adalah biasa tetapi sukses bersama itulah yang luar biasa”


Bekasi, 4 Februari 2021

Salam Blogger


Supyanto


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Humas Infokom Kwarcab kota Bekasi

CATATAN ASESOR HARI KE 26: AKREDITASI BERMUTU UNTUK PENDIDIKAN BERMUTU

TIRTA Sebagai Model Coaching