Catatan Fasilitator Guru Penggerak (19)
OLEH: SUPYANTO
Selamat datang kembali Bapak/Ibu CGP dalam rangkaian sesi Koneksi Antar Materi Pembelajaran Sosial dan Emosional.
Pada fase sebelumnya, Anda telah melakukan proses elaborasi untuk mengembangkan praktik pembelajaran sosial dan emosional yang lebih solid. Kali ini, Anda diajak untuk merumuskan koneksi antara pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh dengan modul-modul sebelumnya. Anda diminta untuk menunjukkan keterkaitan antara materi pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh dengan modul-modul yang diberikan sebelumnya.
Sebelum Anda melakukan kegiatan mandiri ini, Anda diminta untuk mencermati dan merenungkan pertanyaan mengenai: Apakah hubungan antara apa yang telah saya pelajari dengan modul-modul sebelumnya dalam memenuhi pembelajaran yang berpihak pada murid?
Supaya Anda lebih mendalami materi tersebut simaklah penjelasan tentang Mindfulness and Well-being berikut ini:
Menurut kamus Oxford English Dictionary, well-being dapat diartikan sebagai kondisi nyaman, sehat, dan bahagia. Well-being (kesejahteraan hidup) adalah sebuah kondisi dimana individu memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya.
Menurut Mcgrath & Noble, 2011, murid yang memiliki tingkat well-being yang optimum memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi, kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, memiliki ketangguhan dalam menghadapi stress dan terlibat dalam perilaku sosial yang lebih bertanggung jawab
Berbagai kegiatan berbasis kesadaran penuh (mindfulness) dalam sehari-hari memungkinkan seseorang membangun kesadaran penuh untuk dapat memberikan perhatian secara sadar bertujuan yang didasarkan keterbukaan pikiran, rasa ingin tahu dan kebaikan yang akan membantu seseorang dalam menghadapi situasi- situasi menantang dan sulit.
Secara saintifik, latihan mindfulness yang konsisten akan memperkuat hubungan sel-sel saraf (neuron) otak yang berhubungan dengan fokus, konsentrasi, dan kesadaran. Kondisi tersebut dapat dijelaskan dengan gambar 1.
Gambar: Hubungan Mindfulness dan Empati dan Resiliensi (Hawkins, 2011)
Pada saat menghadapi kondisi menantang, misalnya pada saat seorang guru berhadapan dengan perilaku murid yang dinilai tidak disiplin, mekanisme kerja otak akan mengarahkan diri untuk berhenti, menarik napas panjang, memberikan waktu untuk memahami apa yang dirasakan diri sendiri, memunculkan empati, memahami situasi yang terjadi, mencari tahu apa yang dirasakan oleh murid dan mau mendengarkan dengan penuh perhatian.
Respon guru yang berkesadaran penuh akan dapat membangun koneksi dan rasa percaya murid pada guru. Ada pepatah yang mengatakan,” Seberapa banyak gelar yang dimiliki seorang guru, kalau murid tidak paham bahwa gurunya peduli dengan mereka, maka mereka tidak akan pernah dapat belajar dari gurunya.”
Koneksi, rasa aman dan rasa percaya di antara guru dan murid akan menciptakan lingkungan dan suasana belajar yang kondusif bagi pembelajaran. Perasaan aman dan rasa percaya dalam diri murid akan membantu murid dalam proses pembelajaran dan relasi dengan guru di sekolah.
Murid dapat menumbuhkan kesadaran diri tentang perasaan, kekuatan, kelemahan, nilai-nilai yang dimiliki dengan lebih baik dan kesadaran sosial yang lebih baik yang didasarkan pada perhatian yang bertujuan akan membantu murid dalam memproses informasi secara lebih baik dalam proses pembelajaran.
Jika murid dapat mengikuti proses pembelajaran secara lebih baik, maka secara perlahan tumbuh optimisme atau rasa percaya dalam dirinya. Ada banyak sekali penelitian yang menyatakan tentang pentingnya optimisme dalam mendorong keberhasilan pembelajaran.
Seligman (dalam Hoy, Tarter & Hoy, 2006) menjelaskan tentang optimisme sebagai faktor pendukung kesuksesan dalam akademik.
Sekarang anda juga diminta untuk mencermati Hubungan Mindfulness dan Pembelajaran Sosial dan Emosional berikut ini:
Menurut Hawkins (2017), latihan berkesadaran penuh (mindfulness) dapat membangun keterhubungan diri sendiri (self-awareness) dengan berbagai kompetensi emosi dan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, sebelum memberikan respon dalam sebuah situasi sosial yang menantang, kita berhenti, bernafas dengan sadar, mengamati pikiran, perasaan diri sendiri maupun orang lain, dan mengambil tindakan yang lebih responsif, bukan reaktif.
Gambar 2 menunjukkan Pembelajaran Sosial-Emosional berbasis kesadaran penuh untuk mewujudkan kesejahteraan (well-being). Gambar tersebut diadaptasi dari Gambar yang dibuat K. Fort – Catanese (dalam Hawkins, 2017). Untuk melengkapi pemahaman Anda, mari kita lihat bagan berikut yang menjelaskan pendekatan berkesadaran penuh (mindfulness) dengan pembelajaran sosial dan emosional!
Gambar 2. Pendekatan mindfulness dalam pembelajaran sosial emosional.
Coba cermati pertanyaaan berikut:
1. Apa yang Anda rasakan setelah mempelajari penerapan 5 kompetensi sosial-
emosional berbasis kesadaran penuh?
2. Apakah hal baru yang Anda pelajari?
3. Tuliskan 3 penerapan kompetensi sosial-emosional berbasis kesadaran
penuh yang dapat Anda terapkan dalam tugas Anda sebagai pendidik!
Tulislah jawaban Anda dengan mengisi form yang ada di dalam Learning Management Ssistem
Selanjutnya Anda diminta untuk mendapatkan contoh panduan atau kerangka penerapan Kompetensi Sosial Emosional, silakan baca 5 artikel yang ada pada lampiran 1.
Gambar 3. Tentang 5 Kompetensi social emosional
Semoga membantu Anda dalam memahami konsep dan penerapan pembelajaran sosial dan emosional. Selamat membaca!
Setelah itu baru Anda Sintesis berbagai materi. Buatlah sebuah bagan (peta konsep, peta pikiran (mind map), spider web, dll), sebuah artikel ataupun infografis untuk menggambarkan kaitan antara materi dalam modul ini, dan juga kaitan dengan dengan modul-modul yang sudah Anda pelajari sebelumnya.
Gunakan sumber daya yang Anda miliki. Jangan ragu untuk menggali referensi sebanyak mungkin untuk berkreasi.
Tugas saya mengecek untuk memastikan bahwa anda melakukan dan mengunggah pekerjaannya dengan baik dan tepat waktu.
Setelah tugas terkumpul barulah saya akan memberikan masukan terhadap rancangan aksi nyata yang dibuat oleh Anda. Selamat bekerja dan selamat berkarya!
“Kreativitas adalah tentang membuat hubungan antara satu hal dengan hal lainnya. Ketika Anda bertanya pada orang-orang kreatif bagaimana mereka melakukan sesuatu, mereka merasa sedikit bersalah karena mereka tidak benar-benar melakukannya. Mereka hanya menemukan sesuatu yang kemudian menjadi jelas bagi mereka. Yang mereka lakukan adalah melihat hubungan antara berbagai pengalaman dan merumuskan hal baru.”
Bekasi, 19 Februari 2021
Salam Blogger
Supyanto





Mantul. Terima kasih pak pengawas yg baik hatinya.
BalasHapusterima kasih omjay, semoga omjay sehat selalu
BalasHapus